Politik Akal Tulus versus Akal Bulus dan Pulus pada Pilkadal Kota Bogor Tahun 2024

  • Whatsapp
Para peserta dan narsum Seminar Politik Islam, berpose usai seminar di Markas PKS Kota Bogor, Ahad 4 Agustus 2024

jurnalbogor.com – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Syukron, hatur nuhun atas share foto bersama kenangan narasumber dan peserta Seminar Politik Islam yang diselenggarakan Forum Silaturrahmi Umat Islam, pagi hingga siang Ahad 4 Agustus 2024 di Kota Bogor. 

Event dan momen ini, menurut saya sangat bermakna, bersejarah untuk memperjuangkan politik Islam di Kota Bogor. Saya berpendapat memahami politik Islam itu tidak ruwet, cukup sederhana saja, yakni Politik Islam itu adalah dalam berpolitik untuk memperebutkan, melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan, jabatan publik dengan menggunakan akal tulus, dan menjauhi atau bisa mengalahkan akal bulus (cawe-cawe, kecurangan, tipu daya dan perbuatan jahat lainnya seperti melanggar dan melabrak peraturan dan perundang-undangan yang berlaku/unfair), superpragmatisme dan wabil fulus (money politic/suap menyuap-sogok menyogok, politik sembako, etc).

Read More

AA (kanan) bersama Ustadz Dr.Alfian Tanjung, narsum seminar Politik Islam di Kota Bogor

Salah satu ciri politik Islam itu, menurut pendapat saya adalah dalam berpolitik menggunakan akal sehat (common sense), mentaati peraturan perundangan yang berlaku (taat azas dan norma/kaidah hukum) sebagai dokumen perjanjian sistem kelembagaan sebagai pedoman berperilaku dalam dinama praktik politik alias tidak berbuat curang based TSM (terstruktur, sistematis dan massif), dan tulus-ikhlas, berpolitik untuk meraih kekuasaan publik, karena Allah SWT dengan visi dan misi mulia menegakan amar makruf nahi mungkar yakni keadilan dan kebenaran.

Politik Islam adalah sarana beribadah kepada Allah SWT semata sebagai ladang amal-kebajikan, dan dalam pandangan (mindset) seorang politisi mukmin bahwa kekuasaan publik seperti Walkot dan Wawalkot merupakan amanah yang harus dan wajib dijalankan atas fondasi Siddiq, Amanah, Fathanah dan Tabliq sebagaimana dipraktekan dalam kepemimpinan Islam oleh Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW.

Politik Islam, baru bisa terwujud di lingkungan masyarakat di negeri ini, apabila seseorang politisi muslim yang beriman, bertaqwa, percaya kehidupan akhirat, dan gemar berbuat kebajikan, menebar kemaslahatan serta memperjuangkan kesejahteraan rakyat (social walfare), dan mengubur segala kemaksiatan, perbuatan haram seperti LGBT, narkoba, prostitusi (perzinaan), korupsi-kolusi dan nepotisme (KKN), pinjol, money politic yang merusak aqidah dan moral bangsa, dan jika ini dibiarkan (apatis dan permisif), maka tamatlah eksistensi NKRI yang kita sama-sama cintai ini secara pelan dan pasti.

Sebagai konsekuensinya seseorang menjalankan politik Islam sebagai pemimpin (Kepala Daerah dan Kepala Pemerintahan),  sebelum terpilih dan setelah terpilih atau duduk di parlemen (DPRD atau DPR RI), mau dan mampu serta tahu persis mengapa? apa ? dan bagaimana ? serta kapan/dimana ? (5 W+ 1 H) yang seharusnya dilakukan, dalam perspektif takafuqudfiddin (akidah Islam), syariah Islamiyah, muamalah, syiasah dan misi mewujudkan masyarakat beraklaqulkarimah (jika terpilih, jangan “tukcing wae”) begitu menurut kritikan saya AA, dan juga ustadz Prof.Dr.KH Didin Hafidudhin MS (Direktur SPS UIKA Bogor, guru agama saya di TPB IPB pada thn 1980 tempo doeloe) dalam tausyiah almurkarrom Kiyai Didin, ringkasannya yang telah disampaikan di forum Seminar Politik Islam, bertempat di Markaz PKS Kota Bogor, Ahad 4 Agustus 2024.

Dengan peserta seminar, berasal dari Ormas, LSM/NGO, dan Orpol Islam, mereka telah memenuhi ruang sidang berkapasitas lk 200 orang, baik oleh kaum adam maupun kaum hawa (emak-emak) para aktivis dakwah, pendidikan dan pekerja sosial lainnya.

Sungguh menarik dan mencerahkan materi pokok, butir-butir ide yang disajikan nara sumber utama Al Ustadz Dr. Alfian Tanjung (UAT, seorang mujahid tangguh, pernah dipenjara lk 4 tahun di era regim Jokowi karena getol mengangkat isu-isu bangkitnya PKI). Beliau, UAT memaparkan, membahas dinamika politik Islam Indonesia, dengan basis pemahaman sejarah dan sosiogi politik, yang begitu kuat dan luas wawasan keilmuan sejarahnya, yang dikuasai beliau (UAT).

Maka kita yang hadir dalam seminar tersebut tercerahkan dan insya Allah bisa memahami mengenai peta politik dengan identifikasi masalah, terutama  kekuatan dan kelemahan politik umat Islam Indonesia, juga termasuk pemahaman kita tentang dinamika politik kekuasaan musuh ummat Islam (kaum ateis-komunisme) yaitu gejala bangkitnya kembali ajaran ateisme/komunisme (reinkernasi PKI) di Indonesia dalam satu dasa warsa terakhir.

Mereka, dibawah kendali  kekuasaan RI satu saat ini, terus melakukan konsolidasi memperkuat posisi, fungsi dan peran dengan menyelusup kader-kader “Palu Arit” ke dalam sistem birokrasi pemerintahan dan Kelembagaan Negara RI dalam berbagai bidang ipoleksosbudhankam.

Menyimak materi yang dipresentasikan dalam PPT UAT, cukup “mengerikan” dan umat Islam Indonesia harus tahu dan paham fenomena politik jahat tersebut.

Untuk memahami gejala sosial menguatnya pengaruh reinkernasi PKI, harap baca Majalah Tempo dalam beberapa edisi terakhir, dan sudah viral juga pemberitaannya di media sosial, perihal perkembangan poros kerjasama Jakarta-Peking di era kekuasaan Presiden RI Jokowi, yang sungguh mengkhawatirkan kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam kontek ini, saya AA juga sering menulis beberapa artikel, beropini di medsos, dan podcast di Radio Bravos Jakarta, yang telah beredar infokomnya di Youtube agar para elite politik nasionalis-muslim negeri ini sadar dan peduli akan ATHG terhadap NKRI, terutama hendaknya kekuatan mayoritas umat Islam Indonesia dan Militer (TNI/ABRI) agar mewasdai gerak-gerik (gusture) para elite politik (the ruling party) yang kekiri-kirian baru (new left) yang pro dan akrab dengan negara Komunis,Tirai Bambu, RRC.

Ustadz Dr. Alfian Tanjung mengingatkan kita akan bahaya laten maupun manifest reinkernasi PKI di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, NKRI. Kita harus selalu meningkatkan kepedulian,  kewaspadaan dan berupaya, berikhtiar bagaimana kita bisa melakukan penetrasi dan mereduksi  paham “komunisme baru” (new communisme) dalam kehidupan masyarakat, yang mayoritas penduduknya yang beragama Islam (muslim/mukmin).

Salah satu caranya adalah kita harus mampu merumuskan konsep pembangunan yang sesuai aspirasi dan kebutuhan rakyat, melaksanakan pilihan strategi dan taktik (stratak) yang tepat untuk memenangkan politik Islam di tanah air Indonesia. 

Teristimewa ikhtiar (effor) kita sebagai kader mukmin sejati senantiasa mewaspadai, bergerak pro aktif dan memperkuat daya antisipasi dengan melaksanakan konsolidasi ummat Islam, menyatukan kalbu dan pikiran (zikrullah dan fikrullah), umat harus diberi pemahaman yang benar siapa kawan vs siapa lawan umat Islam sebenarnya, “kafirun dan munafikun” yang merusak kehidupan di NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 asli.

Kita jangan lengah apalagi abai dalam mencermati kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang kini hidup berbudaya sekularisme, kapitalisme-neo liberal, bahkan ateis-komunis, dimana mulai bangkitnya pengaruh kader-kader Partai Komunisme Indonesia (PKI) yang pernah berkhianat kepada bangsa-negara (nation-state) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama kesadaran ancaman PKI perlu disosialisasikan bagi masyarakat lapisan bawah dan akar rumput (grass rote) yang rentan tercemar oleh “politik sembako” sebagai dampak kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, penyakit sosial 3-K.

Padahal negeri melimpah-ruah potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan sebagai sumber kemakmuran bersama Rakyat Indonesia, sebesar-besarnya (baca dan hayati bunyi Pasal 33 UUD 1945 asli, tgl 18 Agustus 1945).

Dalam menghadapi dinamika politik Pemilihan Umum Wali Kota (Pilwalkot) Bogor thn 2024, yang sebentar lagi akan berlangsung, kita harus berbenah diri dalam memperkuat semangat persaudaraan muslim (ukhuwah Islamiyah) berbagai komponen/elemen organisasi kemasyarakatan Islam dan parpol berbasis Islam yang cukup banyak dan potensial seperti ormas NU, Muhammadyah, Persis, Al Irsyad, Perti, Matul Anwar, PUI, DDII, ICMI, HMI/KAHMI, BKSPPI/Ponpes, dll, sedangkan parpolnya spt PKS, PKB, PAN, PPP, PBB, Partai Umat, Partai Gelora, dll.

Memang pekerjaan mengkonsolidasikan (menyatukan hati) potensi kekuatan ummat Islam di dalam masyarakat bangsa, terutama meyakinkan para elite politiknya, merupakan sesuatu pekerjaan yang tak mudah, penuh tantangan dan banyak godaan, terutama kekuatan materi (money politic),6 uang dan barang haram dari pihak lawan politik, “musuh Islam” (kafirun, munafikun, fasikun dan musrikun), yang jumlah uang merekantak berseri hasil korupsi, illegal mining etc, dan menggunakan ala dan gaya politik “gentong babi” yang melahirkan “dirty vote” pada Pilpres RI thn 2024 yang dilakukan curang TSM, jauh dari keberkahan, nauzubillahi minzalik.

Berbicara membumikan politik Islam yang dibahas dalam Seminar Politik Islam, untuk diimplementasikan di daerah Kota “Beriman” Bogor, alhamdulillah kita sudah memiliki salah seorang vigur politisi muslim yang menurut saya, sangat layak kita promosikan dan perjuangkan dalam pesta demokrasi Pilkadal Walkot Bogor thn 2024.

Salah seorang kader Partai Islam (Partai Keadilan Sejahtera, disingkat PKS), yang kita sama tawarkan ke masyarakat pemilih warga Kota Bogor, dan akan maju ikut bertarung, berkontestasi dalam Pilwalkot Bogor, tgl 27 November 2024 mendatang, untuk memperebutkan posisi kekuasaan F-1, beliau adalah Dr.H.Atang Trisnanto (kang Dr.AT). 

Beliau kang Dr AT adalah mantan aktivis Rois kampus IPB University, mantan Presiden Mahasiswa BEM IPB University era Gerakan Reformasi, kini beliau diberi amanah sebagai Ketua PKS Kota Bogor. Alhamdulillahkini beliau juga memegang jabatan publik yang prestisius sebagai Ketua DPRD Kota Bogor, Kang Dr.AT berpengalaman menjalankan fungsi dan tugas Legislasi (regulasi dan public policy) penganggaran (budgeting) APBD dan pengawasan pembangunan di Kota Bogor.

Kita sangat berharap kader Mukmin yang sejati ini, sudah kita kenal memiliki karakter yang baik (best caracter), berakhlaq mulia (alias tak tertengar beliau diterpa isu KKN), berpendidikan Doktor lulusan kampus exellence IPB University dan berpengalaman dalam mengawal pemerintahan Kota Bogor di era kepemimpinan Walkot Bogor kang Dr H.Bima Arya Sugiarto.

Beliau punya pengalaman dalam membuat regulasi dan public policy berupa Peraturan Daerah (Perda), serta kang Dr.AT memiliki akar yang kuat secara politik di masyarakat, dimana PKS dipimpinnya selama 2 kali Pemilu (2019 dan 2024) adalah PKS, Parpol sukses sebagai pemenang nomor satu peraih suara rakyat Kota Bogor, saat ini PKS Kota Bogor menduduki 11 (sebelas) kursi di gedung DPRD Kota Bogor, sehingga satu-satunya Parpol di Kota Bogor yang bisa mengajukan Calon Walkot Bogor thn 2024 tanpa berkoalisi dengan Parpol lainnya.

Walaupun dalam praktik politik, PKS Kota Bogor barang tentu, untuk memperkuat posisinya untuk memenangkan Pilwalkot Bogor F-1 sebaiknya berkoalisi dengan Parpol lainnya yang berbasis kuat, figur hebat-berkarakter baik, untuk mengisi posisi Cawawalkot (F-2) Kota Bogor, mendampingi Cawalkot Bogor F-1 kang Dr.AT yang telah mendapat SK DPP PKS beberapa waktu lalu.

Sebenarnya akhir Juni 2024 yang lalu, saya sudah pernah bersilaturrahmi, mendatangi kang Dedy A Rahiem, cawalkot Bogor thn 2024 dan mantan Wawalkot Bogor thn 2019-2024, di markas pemenangannya, beralamat di Jln.Ceremai Kota Bogor.

Saya dengan kang Dedy lk 1 jam (pkl 11.30 sd 12.30 wib, kami mengobrol akrab “ngaro ngidul” tentang dinamika politik Pilwalkot Bogor thn 2024, saya menawarkan “berkoalisi” dengan PK .Kota Bogor, artinya Kang Dedy bisa berpasangan dengan kang Dr.AT, tetapi “belum” membuahkan hasil akibat beberapa kendala struktural, padahal Ke 2 orang tokoh tersebut memiliki pengalaman pemerintahan yang kuat dan juga mereka berdua memiliki telepati yang bagus, begitu kata kang Dedy berujar kepada saya tamunya.

Warga Kota Bogor setahu saya sangat mengenal kualitas pengabdian mereka di Kota Bogor untuk selama 5 (lima) tahun terakhir, jika dibandingkan dengan belasan Bakal Cawalkot dan Wawalkot Bogor tjn 2024 yg terpampang wajahnya di spanduk-spanduk  dan billboard terpasang di jalan-jalan raya di daerah Kota Bogor.

Ketika kang Dr.AT bersilaturrahmi ke rumah saya AA pada pertengahan bulan, tepatnya 12 Juni 2024 yg lalu di Gallery Ecofunopoly Indonesia, Wangun Atas RT 06 RW 01 No.16, Kelurahan Sindangsari Kota Bogor. Subhanallah kami bisa mengobrol serius dan santai (sersan) berbagi (sharing) informasi dan pengalaman, kami berdiskusi selama lk 2,5 jam (dari pkl 11.30 sd 14.00 wib).

Banyak hal yang kami perbincangkan dan bahas tentang peta dan dinamika politik Kota Bogor menjelang Pilkadal 27 November 2024. Dan saya memiliki pandangan yang optimis bahwa kang Dr AT, insya Allah bisa memenangkan (as the winner) Pildakal Walkot Bogor thn 2024, dengan argumentasi adalah sbb:

1. PKS memiliki anggota dan simpatisan yang militan. Mereka memiliki ideologi yang mantap, mereka berpolitik atas landasan keimanan dan ketaqwaan (imtaq) kpd Allah SWT, sehingga kader-kader PKS akan bergerak-proaktif mendekati secara simpati dan empati warga masyarakat pemilih di lapisan akar rumput di sejumlah kelurahan di Kota Bogor, dengan misi peningkatan kesadaran berpolitik Islamy, dengan ongkos politik yang rendah (low cost politic).

2. Masyarakat Kota Bogor, memiliki kualitas SDM mayoritas terdidik dan terpelajar, kelas menengah (midle class) yg melek dan sadar politik anti politik “sembako” cukup dominan, dan lagi pula dana bansos dari APBD Kota Bogor tidak tersedia untuk mempengaruhi raihan suara untuk memenangkan konstentan tertentu.

Dimana kondisi demografi masyarakat Kota Bogor berbanding terbalik dgn kondisi demografi Indonesia yang rentan politik sembako sebab rakyatnya lk 70 persen miskin dan dimiskinkan oleh kebijakan ekonomi pro-oligarky, dampak ketimpangan sosial begitu tinggi, menganga dengan indeks gini ratio berkisar 0.4, dan penggguran pun tinggi dan cenderung meningkat, terutama kaum milenial genZ sepuluh tahun terakhir (baca HU Kompas), etc.

3.  Dalam pilkadal Walkot Bogor 2024, nampaknya tidak ada yang berbuat “cawe-cawe” sebagaimana dilakukan Presiden RI mas Joko dalam tahapan Pemilu Pilpres RI tgl 14 Februari 2024 ybl. Dalam Pilwalkot Bogor thn 2024 tidak ada incomben Walkot Bogor yang ikut serta dalam pasangan Cawalkot dan Wawalkot Bogor thn 2024. Kang Dr.Bima Arya sudah 2 periode berkuasa memimpin Kota Bogor.  Artinya, kini posisi permainan dan kompetisi berpolitik sama dan setara (equal position of Pilwalkot), tidak ada yang mencuri start atau berbuat “unfair”yang melabrak aturan dan kode etik Pemilu serempak thn 2024, dan

4. PKS pemenang Pemilu 2 kali di Kota Bogor, dan bisa mencalonkan sendiri kadernya tanpa berkoalisi dgn parpol lainnya.  Artinya tidak banyak biaya untuk dukungan “membeli perahu” untuk memenuhi persyaratan Pilwalkot, dan PKS memiliki basis massa dukungan politik yang sangat kuat, apalagi figur Cawalkot Bogor kang Dr.AT sosok berpendidikan, terpelajar dan berpengalaman dalam menjalankan kepemimpinan sosial-politik, dan pemerintahan beliau kang Dr.AT sejak muda sudah menjadi aktivis kampus IPB University yg teruji.

Kang Dr.AT seorang kader by design, bukan pemimpin lahir dari leader by accident, alias “abal-abal” atau “kacangan” dan maaf “karbitan” sebagaimana gejala dinamika sosial-politik yang banyak terjadi saat ini (zaman Now) yakni.maraknya perkembangan budaya politik dinasti dengan basis nepotisme yang kental saperti yang dicontohkan mas Joko dkk. 

Singkat kata sosok kang Dr.AT yang saya kenal berkepribadian dan berbudi pekerti yang luhur. Insya Allah jika kang Dr.AT terpilih, diberi amanah menjadi Walikota Bogor masa bakti 2024-2029, akan sukses membawa kesejahteraan dan kebahagian (the happiness) warga Kota Bogor, karena beliau memiliki kompetensi kepemimpinan yang kuat, berpengalaman berorganisasi sosial yang mumpuni. Artinya beliau memiliki modal sosial (social capital) yang cukup kaya, subhanallah, walhamdulillah, wallahuakbar.

Semoga apa yang saya AA pikirkan 4 faktor penentu kemenangan Pilwakot Bogor kang Dr.AT berdasarkan hasil observasi dan nalar berdasarkan analisis data dan literasi yg ada,  insya Allah benar dan demikian faktanya, dan mudah-mudahan kang Dr.AT bisa memenangkan Pilwalkot Bogor yang akan digelar pada tgl 27 November 2024 nanti.

Sekian dan terima kasih atas atensinya dan mohon maaf apabila ada kekhilafan,  salah kata dan ungkapan bahasa dalam narasi tulisan saya ini yang tak berkenan di hati pembaca. “Tiada gading yang tak retak”, sekali lagi saya mohon maaf. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong hambaNya, “hablumminallahi wani’mal wakil, minal maula wani’malwakil”, Aamiin YRA.

Dipenghujung tulisan saya ini, saya mengajak kita semua berdoa, memohon keridhoan dan keberkahan Allah SWT atas ikhtiar dan perjuangan menegakan politik Islam di Kota Bogor.

Marilah, kita bermunajat kepada Allah SWT dengan berdoa, mengadakan tangan: “Ya Allah Sang Pemilik kekuasaan. Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau muliakan orang-orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan.” (Q.S Ali ‘Imran 26).

Syukron barakallah
Wangun Atas RT 06 RW 01 No.16, Kel.Sindangsari, Kota Bogor Timur
Wassalam

====✅✅✅

Dr.Ir.H Apendi Arsyad, M.Si (Dosen Senior (Assosiate Profesor) dan Pendiri Universitas Djuanda Bogor thn 1986, Pendiri ICMI di Malang tahun 1990 dan Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI thn 2021-2026,  Ketua Wandik Kota Bogor thn 2013-2019, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisan di media sosial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *