jurnalbogor.com – Adanya perubahan iklim dan kerusakan ekosistem menjadi faktor penurunan debit mata air.
Untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bogor, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor melakukan mitigasi dengan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip konservasi air dan perlindungan lingkungan sekitar sumber mata air, salah satunya adalah Sumber Mata Air Ciburial.
Sumber Mata air Ciburial adalah salah satu sumber air baku utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan untuk memasok air bagi penduduk Kabupaten Bogor. Namun, debit mata air ini menurun dalam dekade terakhir.
Berdasarkan kajian kerentanan mata air Ciburial menunjukkan debit air turun dari 506 liter per detik pada tahun 2005 menjadi 330 liter per detik pada tahun 2019.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Abdul Somad menjelaskan, “untuk mengembalikan debit air di mata air tersebut, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan bersama Pemerintah Kabupaten Bogor dan USAID IUWASH Tangguh, pada tahun 2020 telah membangun sumur resapan sebanyak 157 di wilayah Tamansari dan Ciomas.
Hasil dari pembangunan sumur resapan tersebut terjadi peningkatan debit air pada Sumber Mata Air Ciburial, dan terpantau pada tahun 2024 terjadi kenaikan debit sebesar 430 liter per detik, tentu saja langkah ini dinilai sangat efektif dalam konservasi Sumber Mata Air.
Abdul Somad menambahkan kedepannya akan dibuat sumur resapan di wilayah Sumber Mata Air Cikahuripan.
“Saat ini tim kami sudah melakukan delineasi atau pemetaan untuk menentukan titik-titik mana saja untuk dibangun sumur resapan agar kedepannya debit Mata Air Cikahuripan terus terjaga dan memastikan pasokan air yang berkelanjutan dan berkualitas,” jelasnya.
(yev/*)