Pembukaan KKN Kelompok 43 UIKA di Desa Tarikolot, Dorong Sinergi Pemberdayaan Masyarakat

  • Whatsapp

jurnalbogor.com — Kelompok 43 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor secara resmi memulai rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Read More

Pembukaan program dilangsungkan pada Selasa (22/7/2025) di Kantor Desa Tarikolot, dihadiri Sekretaris Desa, bagian pelayanan masyarakat, dan pendamping lokal desa (PLD).

Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Tarikolot, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa keberadaan mahasiswa KKN diharapkan membawa dampak nyata dan terarah, sesuai dengan kebutuhan desa.

“KKN ini adalah bentuk kerja nyata dari apa yang telah dipelajari di kampus,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, mahasiswa dihimbau untuk mengenakan identitas resmi seperti PDH atau almamater saat beraktivitas di luar, demi kemudahan koordinasi dan pengenalan di tengah masyarakat.

Terkait program desa, Muhammad Yusuf menyampaikan bahwa KRL (Keluarga Ramah Lingkungan) di Desa Tarikolot memiliki lima unit, namun hanya dua yang aktif. Ia berharap mahasiswa dapat ikut mendorong partisipasi warga.

Sementara itu, Rini Marini, pendamping lokal desa (PLD) sekaligus aktif dalam pemberdayaan perempuan menggaris bawahi pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal serta memberdayakan kaum perempuan.

“Sebagai perempuan dan pelaku UMKM, saya melihat banyak ibu-ibu dan remaja yang memiliki keterampilan membuat kue atau kerajinan tangan, Sayangnya, mereka hanya bisa memproduksi namun belum tahu cara memasarkan,” ujar Rini.

Ia juga mendorong mahasiswa untuk menyentuh isu-isu krusial yang berkaitan dengan perempuan desa.

“Kita perlu edukasi seperti digitalisasi untuk perempuan, sosialisasi peran dalam pernikahan, pembekalan remaja agar tidak mudah terjebak dalam cinta yang merugikan masa depan. Kita harus majukan perempuan desa,” ujarnya.

Rini Marini menggarisbawahi bahwa pemberdayaan perempuan bukan untuk menyaingi laki-laki, namun untuk menambah nilai dalam diri mereka.

“Perempuan harus punya value, harus bisa berdaya dan berkarir,” ujarnya.

Ia menyinggung masih ada pola pikir primitif di sebagian masyarakat terhadap perempuan.

“Masih ada pandangan bahwa perempuan tempatnya di dapur, sumur, kasur, Tapi perempuan Indonesia harus berdaya dan punya nilai. harus bisa berkontribusi dan menciptakan sejarah, bukan hanya menikmati,” ujarnya.

Program KKN di Desa Tarikolot akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam menggali potensi desa, mengembangkan program kerja berbasis kebutuhan lokal, dan menjalin kerja sama erat dengan masyarakat dalam berbagai bidang, terutama ekonomi, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan.

(Lisna)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *