Oknum Kepsek Tiduri Siswi SMK Bertahun-tahun

  • Whatsapp
ilustrasi oknum kepsek

jurnalbogor.com – AF harus menghela nafas panjang dan mengelus dada karena selama bertahun-tahun menjalin hubungan cinta terlarang dengan oknum kepala sekolah yang kini menjabat di SMPN 2 Sukamakmur.

Kejadian berawal saat AF duduk di bangku SMK kelas 2 dan AS yang saat itu menjabat sebagai kepala sekolah di SMK. Meraka menjalin cinta terlarang  sejak tahun 2015 – 2024. Namun kekecewaan harus ditelan AF karena ternyata dirinya hanya dimanfaatkan oleh oknum kepala sekolah tersebut.

” Saya menjalin cinta dengan AS sejak tahun 2015 saat saya duduk di bangku SMK kelas 2. Saat itu saya menjalin hubungan terlarang dengan dia yang sudah beristri,” ungkap AF, Selasa (5/3/2024).

Lebih lanjut AF menjelaskan, dalam menjalin hubungan terlarang tersebut dirinya sudah melakukan hubungan suami isteri berkali-kali bahkan sampai 2 kali menggugurkan kandungannya.

” Saya pernah berhubungan di sebuah hotel, di dalam mobil, ” jelasnya.

” Bahkan saat saya positif hamil, saya memberitahukan AS. Bukannya bahagia dia justeru menyuruh saya menggugurkan kandungan saya, dengan memberikan saya obat keras untuk menggugurkan kandungan, dan itu sudah dilakukan sebanyak 2 kali,” tambahnya.

AF menyebut, sadar dirinya hanya dimanfaatkan oleh oknum kepala sekolah tersebut. Dirinya berencana akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. ” Saya berencana akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, dan saya berharap laporan saya nanti segera untuk ditanggapi,” tandasnya.

Padahal, sambung AF, dirinya tidak masalah jika harus dijadikan isteri kedua. Namun, sampai saat ini ternyata dia merasa sadar jika hanya dimanfaatkan.

Sementara, Humas SMPN 2 Sukamakmur mengatakan, isu yang berkembang ini sangat menggangu aktivitas guru-guru disini. Apalagi banyak pertanyaan dari orang tua terkait kasus ini.

“Saya hanya ingin, berita yang beredar itu agar diluruskan. Karena kepala sekolah tersebut baru 6 bulan menjabat di SMPN 2 Sukamakmur,” katanya.

” Kami meminta, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti permasalahan ini, kami tidak ingin memiliki pemimpin yang mencoreng dunia pendidikan,” pungkasnya mengakhiri.

(NN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *