jurnalbogor.com — Calon anggota Komisi Yudisial (KY), Kaspudin Nor, menegaskan pentingnya etika bagi seorang hakim dalam menjaga keadilan dan martabat peradilan.
Ia menyebut, integritas seorang hakim tak hanya soal pengetahuan hukum, tetapi juga keteguhan iman dan rasa takut kepada Tuhan.
“Seorang hakim harus punya ilmu hukum yang cukup, tapi juga punya rasa keadilan dalam dirinya. Dia harus takut pada Tuhan, karena dalam keputusannya ada sumpah demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (4/7/2025).
Menurut mantan Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan anggota Komisi Pengawas Advokat Peradi itu, martabat hakim ditentukan dari kemampuan mereka menjaga perilaku sesuai kode etik.
“Dia harus sadar ada sanksi hukum, sanksi sosial, dan sanksi agama yang akan menanti jika melanggar,” tambahnya.
Kaspudin juga menyampaikan bahwa tantangan terbesar menjaga integritas hakim justru datang dari lingkungan yang penuh godaan.
“Hakim bisa digoda dengan janji-janji, bisa juga memberi sinyal pada pencari keadilan untuk tawar-menawar. Dua pihak ini saling mempengaruhi. Di sinilah KY harus hadir mencegah,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat tetap mempercayai proses pemilihan anggota KY dan mendukung terciptanya lembaga pengawas hakim yang lebih baik.
“Masyarakat harus percaya masih ada orang yang amanah dan layak mengemban tugas menjaga kehormatan hakim,” pungkasnya.
(Fitri AL)
