Don’t Cry for Me, Indonesia: Why?

  • Whatsapp
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si

jurnalbogor.com – “Paradoks Indonesia dan Solusinya” demikian itu judul buku karangan bpk Prabowo Subianto (PS) (2023) Capres RI paslon 02, sebuah buku yang saya peroleh pada acara Silaknas ICMI ke-33 tahun 2023 di Kota Makasar, Sulsel. 

PS telah hadir menyampaikan visi dan misinya sebagai Capres RI 2024, saya pun menyimak dengan seksama sebagai salah seorang peserta Silaknas ICMI, dimana salah satu main point konten buku tersebut, adalah sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan/SDAL (natural resource and services) Indonesia kaya raya dan melimpah, megabiodiversity dan melimpah hasil tambangnya. Akan tetapi (paradoks) dengan kondisi sosial-ekonomi Rakyatnya yang tetap miskin, mayoritas masih bodoh dan berkehidupan terbelakang.

Read More

Faktanya ketimpangan sosial sangat tinggi dengan angka gini rasio lk 0.4, angka stunting balita lk.26 persen, indek persepsi korupsi tinggi dan cenderung meningkat, angka pengangguran juga tinggi, dan yang pantastis utang luar negeri lebih Rp 8000 triliun yg memgakibat setiap bayi lahir di Indonesia sudah punya utang lk Rp 15-20 juta per bayi.

Daya saing dan kualitas SDM Indonesia dianalisis angka Human Development Index juga semakin parah (kesehatan dan pendidikan masih rendah,) daya beli menurun, sementara harga-harga kebutuhan pokok rakyat tinggi dan beban pajak rrakyat pun diperbesar,  juga banyaknya kasus-kssus bencana alam sebagai dampak abainya proyek-proyek investasi dengan studi AMDAL, konflik agraria dan pelanggaran HAM eskalasinya pun cukup tinggi dan meningkat (ingat kasus PSN Ecocity Rempang Kep.Riau), perekonomian Indonesia dalam cengkraman oligarki aseng, politik luar negeri Indojesia bukan bebas aktif, tapi fakta kini pro aseng (RRC, negara Komunis), arah kiri baru (newleft) sehingga harus diwaspadai demi menjaga ketahanan nasional dan kedaulatan negara, dsb. 

Kesimpulannya Presiden RI Jokowi gagal membangun Indonesia yang Rakyatnya hidup sejahtera, adil dan makmur bagi semua. Kecuali ada yang makmur sekelompok orang kaya raya yakni para oligarki,  yang sukses menggasak, mengeksploitasi  SDAL secara  besar-besaran, contohnya pada usaha pertambangan batubara, nikel, bauxit, timah, migas dsb, sejak lama. Sementara perusahaan yang  beroperasi di suatu kawasan, berperilaku  menutup diri dari kehidupan local community (enclape).

Hal itu terjadi akibat tata kelola pemerintahan yang  buruk (bad government) dimana para elite politik dan apatur birokrasinya gemar korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang bersifat akut dan massif, atau istilah yang populer saat ini TSM, terstruktur, sistimatis dan massif.

Rakyat miskin dan terbelakang sangat rentan tercemar “politik sembako”, dan dijadikan objek raihan suara Pilpres RI paslon tertentu. Bantuan sosial Sembako menjadi instrumen kampanye, dan diperkuat BLT dll dari dana APBN yang disalahgunakan, alias Pilpres 2024 menjadi curang, tidak jujur (rontok integritasnya) akhirnya distrust society tak terelakan, melanda kehidupan bangsa saat ini.

Seandainya hasil pemilu Pilpres RI, Rabu 14 Februari tahun 2024 yang curang yang terstruktur, sistematis dan massif (TSM) tetap disahkan KPU RI dan dilegitimasi MK RI, maka saya tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi?.

Karena sekian banyak Rakyat yang berakal sehat dan berakal tulus (waras), yang merindukan datangnya rasa keadilan dan kebenaran dalam Pemilu Pilpres RI dan Pileg RI luber dan jurdil, nyaris tidak terwujud.

Hal ini ternyata pertarungan 3 Paslon Pilpres RI 2024 tidak jujur dan adil alias jurdil (didnot fairness), karena the ruling party berakal fulus dan bulus.

Prediksi saya “Indonesia pun Menangis”, Kita memang berharap dan berdoa dengan agois “Don’t cry for me, Indonesia.

Data hasil dan proses penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 paling terburuk dalam sejarah Indonesia, kata para ilmuwan dan pakar.

Biang kerok (main factor) gagalnya hasil Pemilu 2024 yang berazaskan luber dan jurdil adalah mas Joko yang gemar bercawe-cawe untuk menjadikan putranya GR yg cacat etik dan moral menjadi Pemimpin Indonesia Cawapres RI 2024-2029 mendampingi Capres RI PS.

Ambisi mas Joko untuk membangun dinasti politik dan politik dinasti di NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sungguh nyata terlihat, beliau ambisius, dengan cara penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan Presiden RI (abuse of power and authority as Presiden RI).

Mas Joko sudah melanggar sumpah dan janji setianya kepada rakyat dan bangsa Indonesia dengan berpegang teguh kepada segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Akan tetapi faktanya mas Joko dalam masa Pemilu Pilpres RI 2024 tetap konsisten bercawe-cawe, berkampanye untuk putranya GR cawapres RI 2024  alias bersikap tidak netral, dan dalam malpraktik kampanyenya menggunakan cara-cara yang melabrak dan melanggar sejumlah UU dan TAP MPR RI.

Contoh kasus “abuse of power and authority as Presiden RI, sungguh banyak, dan rakyat yang waras pasti tahu dan paham. Kasus-kasus berbagai bentuk kecurangan Regim mas Joko dalam penyelenggaraan Pemilu Pilpres 2024, di era kemajuan penggunaan digital dgn sapras ITC (Information technology and communition), sangat tampak jelas, rekam jejak digital tersimpan apik di alam maya.  Film “Dirty Voice” yang diperankan 3 aktor pakar hukum konstitusi yakni.Zainal Mochtar (dosen FH UGM), Bivitri Susanti (dosen FH STIH Jkt) dan Fery Amsyari (dosen FH UNAND), fakta, data dan narasinya kecurangan yang terstruktur, sistimatis dan massif, alias  Pemilu 2024 based TSM, tidak terbantahkan.

Bagi yang telah menonton film Dirty Voice, ditambah dan diperkuat dengan kegiatan cawe-cawe Presiden RI aktif Jokowi dalam kampanye Pemilu Pilpres RI thn 2024, membuat jantung dan hati ini berdebar-debar dan was-was. Pertanyaan Rakyat dan bangsa yang waras dan kritis pun muncul, mau dibawa kemana Indonesia yang kita cintai ini ?.

Apalagi setelah mendapat informasi yang beredar di medsos bahwa jantungnya KPU RI berupa server ITC SiRekap suara-Pemilu 2024, servernya ada di negara Singapura dan RRC dengan cloud Alibaba dan host-operator server ITC-nya juga dikendalikan  para tenaga asing (Roy Suryo, medsos Februari 2024). Perbuatan tersebut, jika terbukti benar, mengancam kedaulatan negara, maka itu adalah perbuatan makar terhadap NKRI, para pelakunya harus dihukum berat, karena berkhianat kepada bangsa dan negara.

Maka perangkat server ITC KPU RI, diusulkan berbagai pihak, harus dilakukan test forensik ITC oleh team ahli ITC indefenden, agar ada kejelasan (clearence) seperti apa kejadian yang sebenarnya. Publik harus tahu, karena dana APBN yg digunakan untuk membiayai Pemilu Pilpres dan Pileg RI thn 2024, terutama pembelian perangkat sistem ITC KPU RI sangat besar, milyaran bahkan triliunan rupiah.

Masuk diakal, data hasil perhitungan suara cepat (Quick Count/QC) dan hasil perhitungan manual dari form C asli di TPS (Rial Count) “bertransformasi” dalam entry data “resmi” dalam server ITC KPU RI “abal-abal” itu menjadi lain, berubah angka suara. Fakta dan datanya, ketika data masuk, dikirim ke server ITC KPU RI yang sempat mati (logdown), hasilnya aneh dan mencengangkan bahwa hasil suara Paslon 02 Capres RI PS naik (mark up) berkali-kali lipat utk meraih diatas angka kemenangan Pilpres diatas 50 persen, berambisi hasil Pemilu pilpres RI 2024 bisa satu putaran (baca investigasi Wartawan Majalah Tempo, beberapa edisi thn 2024).  Sedangkan dilain sisi, suara pesaing beratnya Paslon 01 Capres RI ARB drastis angkanya berkurang. Ini namanya perbuatan rekayasa ITC KPU abal-abal yang curang.

Amat tragis, dan menyayat hati, miris melihat gejala sosial-politik yang amoral dan nonetik, serta melanggar hukum (berbuat pidana), yang membuat “Indonesia menangis” (Indonesian Cry). 

Mengapa cry? Indonesia yang bangsanya bermartabat (marwah) dan negaranya berdaulat (state dignity) adalah rakyat dan bangsa yang terkenal dengan masyarakatnya yang sangat taat beragama (socio religous based on Sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa) yang menjunjung tinggi tatanan nilai,  moral, etika, kaidah dan hukum (ahklaqul karimah).

Tapi kenyataannya, kita menyaksikan gaya dan gerak-gerik (life style and gusture) para elite politiknya (the ruling party) NKRI, paradoks, negara-bangsa yang dipimpin Jokowi sebagai Presiden RI telah memperlihatkan baik disengaja (by design) maupun tidak sengaja (by accident) berperilaku yang tidak menegakan dan menjunjung tinggi etika, moralitas dan kaidah hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dewasa ini.

Indonesia kini, sedang menangis, meratapi nasib sialnya, akibat perbuatan zholim, curang sebagian para elite politik negeri ini yang haus kekuasaan, yang berpotensi terjadinya konflik sosial horizontal dan vertikal, sehingga NKRI dalam ambang bahaya, gawat darurat.

Solusi yang terbaik, agar tidak terjadi konflik horisontal, rakyat dengan rakyat antar pendukung Paslon Capres RI, dan juga tidak terjadi konflik rakyat demontran dengan aparat Keamananan RI yang mungkin bisa berdarah-darah dan bahkan korban nyawa, maka cara dan solusi terbaik, Jokowi mengundurkan diri sebagai Presiden RI sesegera mungkin, sebagaimana dicontohkan Presiden RI ke 2 Jenderal (Purn) Soeharto pada thn 1998, ditumbangkan oleh gerakan Reformasi 1998.

Jokowi, Anda jadilah seorang sosok negarawan Indonesia sejati, mencontoh pak Harto, demi keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Save NKRI dan save Rakyat dan Bangsa Indonesia, harapan kita “Indonesia, don’t cry”.

Semoga Allah SWT menunjukan kita warga bangsa kepada jalan baik dan benar, dan dalam rahmat, karunia dan hidayahNya, Aamiin
Syukron barakallah
Wassalam

====✅✅✅

Penulis: Dr.Ir H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Dosen Senior (Associate Profesor) Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Wasek Wankar ICMI Pusat merangkap Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pemerhati serta Kritikus Sosial melalui sejumlah tulisan di mass media sosial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *