- Praktik Manasik Haji Tahun Ke-2 di Smanell Lebih Semarak
jurnalbogor.com – Ratusan siswa-siswi SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor melaksanakan praktik manasik haji, Jumat (14/2/2025). Selain untuk mengenalkan tatacara ibadah haji, praktik manasik haji di sekolah berjuluk Smanell ini untuk memperkuat karakter religius.
Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang H Taopik menyatakan, pengenalan manasik haji ini termasuk tahun kedua yang dipusatkan di lingkup sekolah.

“Anak didik kami mayoritas muslim sehingga ketika anak-anak lulus mereka telah mengenal dan memahami bagaimana cara beribadah haji yang baik,” ujar H.Taopik kepada Jurnal Bogor.
Sejak dibangku SMA, kata dia, terlebih anak laki laki maupun perempuan telah dikenalkan tatacara praktik ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima.
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah dan penyedia jasa travel serta mengundang praktisi Muthawif yang merupakan pemandu atau pembimbing ibadah haji dan umrah yang berasal dari Jawa Barat.
Sejumlah siswa, manasik haji diawali di areal Amanah Ummah menuju lingkungan sekolah Smanell. Selain Ka’bah, juga dibuat pos Wukuf, pos Mina, pos Muzdalifah, pos Jumrah Ulla, pos Jumrah Wustho, pos Jumrah Aqabah dan pos Masjidil Haram.
“Agar bisa menghadirkan nuansa layaknya ibadah haji sesungguhnya. Praktik manasik haji ini dilakukan seperti nyata,” jelas H.Taopik.
Pengenalan praktik manasik haji yang biasa dilakukan anak-anak PAUD, menurutnya, bisa juga dilakukan di tingkat pendidikan SMA. Sebab, materi praktik manasik haji yang diterima di usia SMA bahkan bisa lebih baik lagi.
“Pembekalan ini bagi siswa SMA terutama kelas XII itu lebih serius. Di sekolah ini ada beberapa siswa yang telah melakukan ibadah umroh. Jadi kegiatan ini sekaligus untuk memperkuat karakter religius para siswa,” tandasnya.
“Sebagai seorang muslim tentu harus ditanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap ajaran agama Islam, di samping harus cinta tanah air, juga harus cinta tanah suci,” jelas H.Taopik lagi.
“Kalau dianggap di Smanell ini religius banget ya insya Allah begitu, tetapi tujuan akhir untuk menanamkan karakter anak yang baik serta akhlak mulia sesuai dengan profil ajaran Pancasila.
Hal serupa dikatakan guru pendidikan agama Islam di SMAN 1 Leuwiliang, Ade Hetmawati. Menurutnya, pendidikan agama itu penting, karena praktik haji ini seperti mereka harus mengenal praktik sholat karena ini rukun Islam dan kemudian tujuan utama mereka paham tentang syariat haji.

“Dari pembekalan yang diberikan, mereka akan termotivasi tidak merasa ribet, suatu saat mereka punya penghasilan dan berniat untuk melakukan ibadah umroh sudah mengetahuinya,” kata dia.
Sementara ratusan siswa-siswi peserta praktik ibadah manasik haji ini disimulasikan berasal dari daerahnya masing-masing dengan menggunakan atribut yang menggambarkan cinta tanah air Indonesia.
(Arip Ekon)