Dukung Program Pusat dan Daerah Ketapang Desa Kemang Budi Daya Ayam Petelur

  • Whatsapp
Camat Kemang, Imam Mahmudi bersama Kepala Desa Kemang, Entang saat meninjau peternakan ayam petelur di desa Kemang, Rabu (20/11).

jurnalbogor.com – Mendukung Program Pusat dan Program Daerah, untuk menangani stunting dan makanan sehat dan bergizi untuk masyarakat, ketahanan pangan (Ketapang) tahun 2024 Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor budidaya ayam petelur.

Kepala Desa Kemang Entang Suana mengatakan, kegiatan hari ini adalah launching ketahanan pangan (Ketapang) tahun 2024 di Desa Kemang. Program ini bersumber dari 20 persen dana desa (DD), untuk tahun ini dilaksanakan dengan budidaya ayam petelur. Dengan tujuan budidaya ayam petelur.

Read More

“Pertama untuk mendukung program nasional menangani stunting, dan kita juga butuh memberikan makan sehat dan bergizi terhadap lingkungan, terutama anak-anak yang berada di Desa Kemang,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/11).

Masih kata Entang, alhamdulillah stunting di Desa Kemang, dari awal dan yang ada sampai sekarang sudah menurun, berkat perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, semua berjibaku dengan desa untuk menurunkan stunting.

“Sehingga bisa zero stunting, salah satunya mengapa kita budidaya ayam petelur, juga menyambut baik atas program pemerintah pusat, yang tentang makanan bergizi gratis kepada masyarakat setempat,” paparnya.

Entang menambahkan. Maka dari itu akan butuh sumber daya alam yang ada di wilayah, terkait dengan produk-produk yang bisa ada hubungannya dan kaitannya dengan program pemerintah pusat.

“Maka dari itu kita mensinergikan program itu dengan tujuan pemerintah pusat, karena membangun indonesia dari desa, dan untuk ayam ini saat beli umur 14 minggu, nanti disini sekitar 5 minggu baru nanti menginjak 6 minggu, mulai belajar bertelur,” bebernya.

Mungkin setelah beberapa minggu lagi atau 2 sampai 3 bulan baru maksimal,  untuk ayam sendiri sebanyak 900 ekor, san untuk telur pertama akan dijual, karena butuh akan kebutuhan pakan. 

“Dan kita belikan untuk pakannya dulu supaya, untuk pakan nanti kita bisa menghitung berapa produksi telur dinilaikan uang dan ada biaya perawatan, setelah itu ada hasilnya dari nilai itu nanti telurnya kita bagikan masyarakat. Supaya membagi bisa dan ayam produktif,” tutup Entang. (Aga)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *