Usep Nukliri Siap Tampung Aspirasi Masyarakat, Salah Satunya Pembangunan TPT di Kali Cikaniki

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Dr H Usep Nukliri menyatakan siap menampung aspirasi masyarakat setelah dirinya resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2024- 2029.

Hal itu dikatakannya usai menghadiri sosialisasi partisipatif masyarakat yang diinisiasi Panwascam  Nanggung di gedung Institut Agama Islam Bogor (IAIB) baru baru ini.

Read More

Usep Nukliri

Usep Nukliri yang merupakan wakil rakyat dari fraksi PAN di Dapil 5 memastikan akan menjadi penyambung lidah masyarakat.

“Apa yang menjadi keluhan masyarakat, kita akan turun langsung,” kata Usep.

Sebagai wakil rakyat kata dia, harus mendengar secara langsung apa yang disampaikan masyarakat, kemudian mendorong  untuk dikomunikasikan ke dinas terkait sesuai ranah dan perbidangannya.

Usep melanjutkan setelah dilantik dan menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor  pihaknya mengaku adanya kesempatan sebagai wakil rakyat dan akan lebih leluasa untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Sebagai wakil rakyat, saya juga ingin menyerap semua aspirasi masyarakat  dan membawanya dalam rapat di DPRD Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Salah satu aspirasi warga Desa Kalongliud Nanggung yang tinggal dibantaran kali Cikaniki meminta ingin dibangun TPT. Menurut Usep, apa yang menjadi dasar keluhan masyarakat tentu harus diperjuangkan.

Sebelumnya diberitakan, puluhan rumah penduduk di dua RW Kampung Liud, Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor terancam tergerus aliran Kali Cikaniki. Pasalnya, rumah  warga itu berada di bantaran kali hingga luapan air kerap mengikis tebingan yang jaraknya berdekatan dengan rumah.

Kepala Desa Kalongliud Jani Nurzaman menjelaskan, keberadaan rumah warga tepatnya di pinggir sungai itu jaraknya hanya beberapa sentimeter saja.

“Kondisi ini warga merasa was-was, apalagi  disaat hujan dengan  intensitas tinggi,” kata Jani Nurzaman, Minggu (21/4/2024).

Kali Cikaniki yang merupakan aliran anak sungai dari Sungai Cisadane diharapkan Pemkab Bogor segera merespons agar dilakukan pembangunan berupa tembok penahan tebing (TPT).

Jani  menyebut pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor. Namun, sampai saat ini belum membuahkan hasil.

Menurutnya, sudah beberapa kali diusulkan, akan tetapi  Pemkab tidak mampu untuk melakukan pembangunan itu.

Lebih lanjut Jani mengatakan, pemerintah pesa bukan tak mau membangun, mengingat keterbatasan anggaran dari desa.

“Desa tidak mampu untuk melakukan pembangunan dengan volume panjang kurang lebih 100 meter dengan ketinggian 15 meter,” beber  Jani.

Masalahnya saat air meluap air mengikis bibir sungai sehingga berakibat longsor-longsor kecil. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika lama dibiarkan seiring meluapnya air sehingga berujung rumah rumah  warga yang berada di lokasi  bantaran kali tersebut bisa tergerus.

Warga kampung Liud  RW 03 dengan RW O4 di lingkungan padat penduduk yang berdekatan sungai Cikaniki saat ini merasa tak nyaman, bahkan mereka selalu menyampaikan ke Pemerintah Desa meminta disepanjang aliran sungai untuk segera dilakukan pembangunan tembok TPT.

“Jika TPT itu tidak segera dibangun dikhawatirkan akan terjadi  abrasi atau erosi sehingga berujung  rumah warga pun akan tergusur,” tandasnya.

Jani menjelaskan, terdapat sedikitnya  30 rumah warga keberadaannya terancam, kondisi ini sangat kritis musababnya  rumah  tersebut jaraknya hanya beberapa centimeter dengan tebingan kali Cikaniki.

Dia menilai, kondisi  ini bagian dari pada salah satu yang akan berpotensi bencana, perihal ini sudah dilakukan survei oleh BPBD maupun DPKPP  bahkan pihak desa sudah beberapa kali meminta terutama ke pihak DPKPP untuk segera dilakukan pembangunan TPT.

“Dari pada harus  melakukan relokasi tentu anggarannya akan lebih besar, untuk itu kami harap lebih baik Pemkab Bogor untuk melakukan pembangunan TPT itu,” tandasnya.

(AE)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *