Edukasi Langsung ke Pasien Dilakukan RSUD Leuwiliang untuk Mendorong Budaya ASI Eksklusif

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – RSUD Leuwiliang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi dengan menggiatkan kampanye pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Kampanye ini tidak hanya menjadi bagian dari edukasi rutin, tetapi juga telah menjadi gerakan bersama yang melibatkan berbagai unit pelayanan rumah sakit.

Melalui Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Promkes), RSUD Leuwiliang aktif menyelenggarakan penyuluhan dan edukasi langsung kepada pasien dan keluarga di ruang rawat inap Anyelir yang khusus menangani ibu pasca persalinan, ruang Perina dan NICU yang menangani bayi baru lahir dan bayi sakit, serta di area rawat jalan. Penyuluhan ini dilaksanakan oleh tim Promkes yang berkolaborasi dengan perawat dan bidan secara terjadwal dan berkelanjutan.

Read More

Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri, S.H., MARS, menjelaskan bahwa kebijakan rumah sakit ini didasarkan pada standar nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

“Kebijakan promosi ASI eksklusif ini merupakan penjabaran teknis dari salah satu poin dalam sepuluh langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna, sebagaimana tertuang dalam Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi dari Kemenkes RI Tahun 2012,” ujarnya.

Untuk memperkuat pelaksanaan di lapangan, RSUD Leuwiliang juga telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Direktur sebagai dasar operasional seluruh tenaga kesehatan dalam mengedukasi, mendampingi, dan mendorong para ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Langkah ini memastikan bahwa seluruh proses berjalan secara terstruktur dan sesuai dengan panduan medis yang berlaku.

Salah satu keluarga pasien di ruang Perina, Ibu Yanti, yang bayinya sedang menjalani perawatan karena lahir prematur, mengaku sangat terbantu dengan edukasi yang diberikan oleh tim RSUD Leuwiliang.

“Awalnya saya sempat bingung dan ingin memberikan susu tambahan, tapi setelah dijelaskan oleh perawat dan bidan, saya jadi paham bahwa ASI sangat penting untuk daya tahan tubuh dan pemulihan bayi saya. Sekarang saya lebih semangat memerah ASI meski anak saya masih dirawat di inkubator,” ungkapnya.

Pemberian ASI eksklusif terbukti memberikan banyak manfaat, termasuk memperkuat sistem imun bayi, mengurangi risiko infeksi, serta mendukung perkembangan otak. Oleh karena itu, seluruh tenaga medis di RSUD Leuwiliang didorong untuk menjadi agen promosi ASI di setiap kesempatan berinteraksi dengan pasien.

Dengan semangat kolaboratif antara manajemen, tenaga kesehatan, dan keluarga pasien, RSUD Leuwiliang berharap budaya menyusui dapat terus tumbuh dan menjadi kebiasaan sehat yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Bogor dan sekitarnya.

(yev)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *